Bajaj Qute merupakan transportasi umum
cikal bakal pengganti Bemo. Bedanya Bajaj Qute dengan Bajaj roda tiga adalah
Bajaj Qute beroda empat dengan bentuk fisik yang lebih besar dan kecepatannya
hanya mencapai 70 kilometer per jam.
Bajaj Qute menggunakan mesin berbahan bakar bensin yang cukup efisien, hanya
sekitar 1 liter per 36 kilometer, tetapi melalui perkembangan teknologi dan
mesin dimasa yang akan datang, Bajaj Qute akan menggunakan bahan bakar ramah
lingkungan.
Bajaj Qute sudah beredar di DKI Jakarta
pada pertengahan tahun 2017. Jumlah Bajaj Qute yang beroperasi di Jakarta masih
kurang dari 20 unit dikarenakan selama masa uji coba, bajaj roda empat tidak
termasuk dalam trayek meskipun dalam kategori angkutan umum.
Bajaj Qute belum menetapkan tarif karena
belum ditetapkan pemerintah seperti yang dilakukan pada kendaraan roda tiga.
Jadi, untuk sementara tarif disetarakan dengan bemo. Ongkos yang dikeluarkan
untuk menaiki Bajaj Qute cukup murah. Sekitar 5 ribu rupiah per-orang untuk
trayek Stasiun Kota-Pademangan dengan sistem pembayaran tunai.
Source : liputan6.com |
Sama halnya dengan Bemo, Bajaj Qute
menunggu penumpang sampai penuh; tiga dibelakang, satu di depan. Jika belum
mencapai empat orang, kebanyakan supir enggan berangkat.
Bajaj Qute memiliki kelebihan yaitu suara
mesin yang tidak berisik, tidak ada asap yang mengebul seperti yang di keluarkan
Bemo atau Bajaj roda tiga. Ketika mesin berjalan pun tidak ada getaran yang
berlebihan.
Untuk segi sumber daya manusianya belum ada
perubahan. Pengemudi Bajaj masih harus diedukasi atau melakukan pelatihan
terlebih dahulu untuk kelancaran dalam berkendara dan mematuhi peraturan lalu
lintas yang ada. Kabarnya, jika ingin memiliki Bajaj Qute, pengemudi yang ingin
meng-upgrade bemo nya harus membayar
sekitar 10 juta dengan cicilan 2,8 juta selama 3 tahun.
(Virani Sabianti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar