Sabtu, 19 Mei 2018

Si Mungil Pengganti Bemo


Bajaj Qute merupakan transportasi umum cikal bakal pengganti Bemo. Bedanya Bajaj Qute dengan Bajaj roda tiga adalah Bajaj Qute beroda empat dengan bentuk fisik yang lebih besar dan kecepatannya hanya  mencapai 70 kilometer per jam. Bajaj Qute menggunakan mesin berbahan bakar bensin yang cukup efisien, hanya sekitar 1 liter per 36 kilometer, tetapi melalui perkembangan teknologi dan mesin dimasa yang akan datang, Bajaj Qute akan menggunakan bahan bakar ramah lingkungan.

Bajaj Qute sudah beredar di DKI Jakarta pada pertengahan tahun 2017. Jumlah Bajaj Qute yang beroperasi di Jakarta masih kurang dari 20 unit dikarenakan selama masa uji coba, bajaj roda empat tidak termasuk dalam trayek meskipun dalam kategori angkutan umum.

Bajaj Qute belum menetapkan tarif karena belum ditetapkan pemerintah seperti yang dilakukan pada kendaraan roda tiga. Jadi, untuk sementara tarif disetarakan dengan bemo. Ongkos yang dikeluarkan untuk menaiki Bajaj Qute cukup murah. Sekitar 5 ribu rupiah per-orang untuk trayek Stasiun Kota-Pademangan dengan sistem pembayaran tunai.

                                                                                                                            Source : liputan6.com

Sama halnya dengan Bemo, Bajaj Qute menunggu penumpang sampai penuh; tiga dibelakang, satu di depan. Jika belum mencapai empat orang, kebanyakan supir enggan berangkat.

Bajaj Qute memiliki kelebihan yaitu suara mesin yang tidak berisik, tidak ada asap yang mengebul seperti yang di keluarkan Bemo atau Bajaj roda tiga. Ketika mesin berjalan pun tidak ada getaran yang berlebihan.

Untuk segi sumber daya manusianya belum ada perubahan. Pengemudi Bajaj masih harus diedukasi atau melakukan pelatihan terlebih dahulu untuk kelancaran dalam berkendara dan mematuhi peraturan lalu lintas yang ada. Kabarnya, jika ingin memiliki Bajaj Qute, pengemudi yang ingin meng-upgrade bemo nya harus membayar sekitar 10 juta dengan cicilan 2,8 juta selama 3 tahun.



(Virani Sabianti)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku tidak melatih mahasiswaku menulis lamaran pekerjaan, tapi akan ku latih mereka menulis menciptakan suatu karya untuk membuka lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri. -Mickey Oxcygentri