Namaku tania saat ini aku berusia 19 tahun
aku dibesarkan dari keluarga yang sangat bahagia,dan aku sangat bahagia memiliki
mereka.aku adalah anak ke 4 dari 5 bersaudara.awalnya kami hanya 4 bersaudara
dan akulah anak terbungsu ibu dan ayah,karena ibu ingin sekali memiliki anak
laki-laki,alhamdulillah desember 2004 lahir lah adikku kedunia selisih umurku
dengannya yaaa 5 tahun.dan ceritaku berawal dari sini.
Suatu hari pada tahun 1999 tepatnya mei
1999 ibuku dinyatakan mengidap penyakit kanker betapa sedihnya kami
sekeluarga,pada saat itu umurku menginjak 1 bulan.
Waktupun berlalu,ibu yang selalu didampingi
oleh ayah tak bosan untuk selalu tetap kerumah sakit. Hingga pengobatan ibuku
sempat dilakukan di kuala lumpur (malaysia) ibu sempat membaik pada saat
itu,tapi kanker mengatakan "jangan bermain maindenganku,aku akan kembali
!" itu hanya kiasan bagiku,karna menurutku kanker itu gak akan ada
habisnya,maaf aku mematahi semangat orang lain yang juga mengidap penyakit yang
sama,tapi aku mengatakan sesuatu yang benar adanya. Kembali pada ceritaku.
Pada tahun 1999 juga ayahku memutuskan
untuk pensiun dini,dengan alasan untuk merawat ibuku,tuhan terimakasih engkau
telah menjadikan ayah sebagai pendamping ibu yang sangat setia,sabar,penuh
kasih sayang merawat ibu. Terimakasih juga karna aku terlahir menjadi salah
satu anak mereka,aku sangat bangga memiliki orang tua seperti mereka!
Siang berganti malam,langit yang cerah seketika
gelap pada saat itu entah kenapa hidup itu sulit bagiku,bagi kakak kakakku bagi
ayahku,bagi adikku yang masih kecil.dan bagi ibuku yang kalah itu berjuang demi
kesembuhannya untuk anak-anaknya.
Bahkan ibuku adalah yang terkuat diantara
kami,disaat keadaan sulitnya dia masih menyempatkan untuk memasakan kami,membuatkan
kami susu dengan gelas favorit kami masing-masing,dan memandikan adikku. Mengurus
keluarga sudah menjadi jati dirinya,bahkan tanteku pernah mengatakan "ibu
kamu sangat teliti dalam mengurus keluarga,bahkan pas kamu kecil kejedot pun
kamu gapernah tania haha" bahkan dokterpun mengatakan ibuku adalah pasien
terkuat yang bisa bertahan lama bermain main dengan si kanker. Hahaha ibu
memang kuat dan sangat kuat walaupun aku tahu bahkan semua orang tau siapa itu
kanker betapa sakitnya jika berpapasan dengan sikanker ini.
Desember 2004 disaat adikku berumur
Beberapa minggu ayahku memboyong keluarga untuk pindah kerumah nenek. Karna
pada saat tempat kelahiranku ada musibah gempa bumi dan sempat diisukan akan
terkena tsunami maka ayah memutuskan untuk memindahkan kami sekeluarga. Tidak
lama setelah kepindahanku aku mulai akan didaftari oleh ayahku bersekolah
disalah satu SD ditempat nenek.itu adalah hari pertamaku sekolah. Pada saat
hari pertamaku sekolah aku masih ingat ibuku mengikat rambutku dan ayah membuatkan
aku dan kakak2ku nasi goreng kesukaan kami,dan tidak lupa susu dengan gelas
masing masing.hahaha bahagia sekali mengingat masa itu.
Suatu
hari ibu dilarikan kerumah sakit karena terjadinya pendarahan hebat,sehari
setelah dirumah sakit,pihak rumah sakit tidak bisa menangani ibu,terpaksa ibu
akan dilarikan kerumah sakit khusus menangani kanker karena sudah semakin parah,sehari
setelahnya ibu diterbangkan ke jakarta dengan ayah dan adikku yang baru berusia
beberapa bulan tujuan pada saat itu adalah ke RS.Dharmais dijakarta.rumah sakit
ini dikhususkan untuk penderita kanker.Dijakarta ayah ibu dan adikku tinggal di
salah satu wisma dijakarta karena latar belakang ayahku adalah pensiunan BUMN di
perusahaan yang menyediakan wisma itu.dan ayahku juga sudah lama tinggal,kuliah
dan bekerja dijakarta. Jadi ayahku tau seluk beluk jakarta.
Disinilah masa sulit pun serasa menemani
setiap langkah keluarga ku. Dengan terpaksa aku dan kakak-kakak dititipkan kepada
nenek.kakakku yang pertama pada saat itu maaih kelas 1 SMP,jadi belum bisa
memasak,jadi ayahku menyewa orang untuk membuat makanan,menyuci baju kami
selama ayah dan ibu dijakarta
Waktu terus berlalu dan terus berlalu tahun
2008 kakekku papa dari ibuku meninggal sementara ibu dan ayah tidak bisa pulang
karena ibu sedang menjalankan operasi pada saat itu,betapa sedih nya yang
dirasakan ibuku pada saat itu rasa sakit karna penyakitnya dan rasa sakit yang teramat
dalam karena tidak bisa melepas papanya sendiri..2008 ibuku melalui masa
tersulitnya. Hingga dua hari setelahnya ibu memaksakan untuk pulang.
Selama setahun ibu bersama lagi dengan
kami,hingga tahun 2009 kami diberikan lagi cobaan oleh tuhan dengan
meninggalnya nenekku mama dari ayahku sekarang yang meninggalkan kami.. Aku
tahu ayah sangat sedih tapi ayah mampu menahannya.kulihat ayah memandikan nenekku
dan ikut menguburkan nenek.
Setelah berlalunya tahun tahun yang sulit ayahku
memutuskan untuk memindahkan kami kejakarta,biar tidak bolak balik nantinya dan
bisa berkumpul lagi.
Ibu terus saja bolak balik rumah sakit,terus
saja menahan sakit hingga akhirnya pada hari jumat 03 desember 2010
ibuku,nafasku,hidupku. Meninggalkan kami.
Ibuku yang kuat meninggalkan kami
Ibuku yang penuh kasih sayang meninggalkan
kami
Dokter pernah mengatakan "ny.imilda
adalah pasien terlama kami"
Ibu dengan kuat mengalahkan cancer sarcoma
nya telah damai sekarang.
Aku dan keluarga menangis sejadi jadinya
pada saat itu,yatuhan aku tidak bisa memeluk dia lagi,bersenda gurau dengannya
lagi,aku benar benar menjadi orang yang terpuruk pada saat itu.bahkan aku bukan
menjadi diriku lagi.aku bukan aku tanpa ibu.
Seakan bumipun ikut menangis pada saat itu
8 tahunpun berlalu kami kehilangan ibu,dan
kami sekarang hanya berenam dan tidak pernah ber-tujuh lagi hingga saat ini,ayah
memilih setia dengan ibu.walau bagaimanapun aku berusaha menjalankan
kehidupanku secara normal lagi semua tidak sanggup kulupakan,aktivitas selalu
kujalankan tapi tidak sebahagia dulu.aku benar benar orang hidup yang seakan
mati
hingga saat ini.
Ketika matahari mulai redup, sang awan
mulai menghiasi langit dengan menyuguhkan rintikan air air
kesedihan,terimakasih hujan desember.
(Zeharatul Fajrah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar