Assalamu’alaikum..
Hallo semua!!
sebelumnya saya ingin menyampaikan bahwa ini adalah pengalaman pertama saya dalam
menulis sebuah artikel. Waaaah luar biasa sekali rasanya, meskipun didasari oleh
tugas mata kuliah jurnalistik namun kegiatan ini sangat menarik bagi saya.
Oke teman teman jadi artikel yang saya tulis ini bukan hanya diperuntukkan kepada kaum hawa lho, tapi bagi kalian kaum adam nggak ada salahnya dibaca artikel ini, ya sekiranya kalian bisa mendapat sedikit pelajaran dan pengetahuan dari artikel ini dan semoga juga dapat berguna untuk kalian dimasa depan ya para calon imam untuk membina dan membimbing istri dan anak – anak kalian.
Hijab, merupakan salah
satu bentuk pakaian yang di syariatkan oleh agama islam bagi para muslimah.
Berhijab itu merupakan suatu kewajiban, yuk mari kita lihat dulu Al-Qur’an
kita:
“Katakanlah
kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang
(biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung
kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka,
atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau
putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau
putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan
mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan
laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang
belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya
agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu
sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (An-Nur 31)
Siap atau tidak kita
harus siap, justru siap itu datang saat kita mau memulai. Nah saat ini semakin
banyak wanita - wanita berhijab lho, eits tunggu dulu tapi apakah sudah benar
cara dan etika dalam berhijab kalian nih sahabat? Sesuai syariat untuk
mendapatkan Ridha-Nya atau sekedar ikut - ikutan trend hijabers? Hayoo..
Source : pedulijilbab.com |
Sebenarnya dari
fenomena tersebut terdapat sisi positif yaitu banyaknya kaum hawa yang mulai
menyadari akan kewajiban menutup aurat mereka namun bagaimana trending hijabers
ini jika disandarkan dengan syariat islam? Bukankah dalam syariat islam
perintah menutup aurat adalah seluruh badan, kecuali wajah dan telapak tangan?
Jadi sahabat, sebenarnya busana itu bukanlah perhiasan yang menarik perhatian orang banyak, saat ini marak sekali wanita yang berpakaian tetapi telanjang. Mereka itu yang seperti apa? Jadi yang dikatakan berpakaian tetapi telanjang yaitu meraka yang menggunakan pakaian tetapi lekuk tubuhnya tetap nampak, pakaian yang tipis hingga menerawang dan pakaian yang ketat.
Wahh nggak ada habisnya deh jika kita berbicara tentang fenomena hijab yang ada di indonesia, ada juga istilah yang pasti tak asing di kalangan muda..“KERDUS” yaitu kerudung dusta.
Tipe seperti itu
masih banyak sekali kita jumpai, penggunanya dari berbagai kalangan tapi
mayoritas anak anak muda karena belum istiqomahnya diri dalam menutup aurat
mereka secara benar. Terkadang faktor lingkungan juga mempengaruhi mereka
seperti teman – teman nya yang memang belum istiqomah untuk berhijab. Contoh
kecilnya dan paling sering dijumpai yaitu di sekolah. Biasanya beberapa sekolah
mewajibkan siswi yang muslim untuk mengenakan hijab setiap harinya, saya
menyaksikan sendiri saat masih duduk di bangku SMA banyak teman teman
saya yang mengenakan hijab hanya karena tuntutan sekolah bukan berasal dari
kesadarannya sendiri, alhasil saat diluar sekolah mereka tak sungkan melepaskan
hijabnya. Hingga ibu – ibu pengajian yang hanya mengenakan hijabnya saat pergi
ke kajian dan menanggalkannya setelah kembali dari kajian.
Lalu
yang kita sering jumpai lagi yaitu kerudung musiman, wahhh seperti buah ya musiman
hehe, pasti kalian sadar saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri banyak sekali
artis – artis yang biasanya berlalu lalang di layar kaca kita tidak menutup
aurat lalu saat momentum Ramadhan mereka mengenakan jilbab dan sebagainya
tetapi tetap seadanya tidak menutup aurat mereka seutuhnya, meskipun hal itu
merupakan tuntutan dari stasiun televisi atau memang mereka menghormati bulan
suci penuh keberkahan.
Yang patut menjadi perhatian, masih banyaknya pemandangan di sekitar kita, khususnya di tempat-tempat umum, wanita-wanita berjilbab namun masih belum bisa meninggakan hal-hal yang dilarang oleh agamanya. Misalnya tidak sedikit wanita berhijab tetapi masih ada saja yang bermesra-mesraan di tempat umum.
Fakta ini
menunjukkan bahwa niat berhijab belum sesuai standar yang diperintahkan Allah
Subhanahu Wata’ala. Atau termasuk pelaku hijab “semau gue” yang
penting mentup kepala. Padahal fungsi dari jilbab itu justru untuk menjaga hati
para wanita, menjaga imannya, menjaga kehormatnya serta menjaga dirinya dari
gangguan yang bisa merusak imannya.
Jadi
berjilbablah yang benar, bukan karena mengikuti tren, serta mencari popularitas
semata. Berjilbablah karena ingin mencari ridho-NYA. Jagalah kehormatan dan
kesucian kita sehingga menjadi Muslimah yang sering dipuji Rasulullah sebagai
‘sebaik-baiknya predikat perhiasan dunia’.
Terakhir
yang saya ingin sampaikan dari kerdus dan jilbab musiman, kita tetap bisa
mengambil pelajaran dan hikmah kejadian tersebut, berarti tandanya “hatinya tak
mati rasa” karena masih ada rasa sungkan, entah kerdus, berhijab musiman
atau seperti apa setidaknya mereka masih mau mengenakan walaupun dibuka tutup
atau bahkan setahun sekali dan semoga hidayah datang kepada kita semua agar
diberi kesadaran dalam menutup aurat dengan baik dan benar tentunya sesuai
syariat ya sahabat.
Wassalamu’alaikum..
(Siti Luthfiyyah Adiningsih)
Kontennya menarik dan in sya Allah dapat memotivasi kaum akhwat
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKontennya menarik, tidak sia sia saudari mengerjakan tugas ini berhari hari untuk berfikir serta untuk berdakwah.
BalasHapus