Sabtu, 19 Mei 2018

Review Film "Truth Or Dare"

Source : google.com

Berdurasi 100 menit, “Truth or Dare” seperti menjadi sebuah thriller dengan unsur ala Final Destination yang digabung dengan “Nerve”. Pasalnya, Jeff Wadlow menginginkan penonton merasakan aura ketakutan ketika korban mulai ditanya “Truth or Dare?” oleh si permainan tersebut. Hasil yang diharapkan dapat membuta takut penonton malah berubah menjadi sebuah lelucon. Ya, lelucon dimana korban masih saja berkelit dan naskah yang ditulis oleh  Michael Reisz, Jillian Jacobs, Chris Roach dan Wadlow kurang baik dalam segi membangun ketakutan dan ketegangan tersebut. Memang, scoring yang digubah oleh Matthew Margeson mampu memberi ketegangan dengan musiknya tetapi “Truth or Dare” tidak lebih dari sebuah antitesis dari Jason Blum yang sukses sebelumya dengan Get Out dan Happy Death Day. Meskipun dapat dikatakan demikian, Blum masih menyiapkan hal ikonik dari film ini yakni dimana senyum ala Iblis yang membuat merinding ketika sang permainan mencari mangsa atau korbannya.
 
                                                                                                   Courtesy Youtube
Opening yang menggunakan Snapchat cukup menjadi sebuah perubahan ditengah intro judul film yang biasanya membosankan mungkin karena Wadlow ingin penonton menjadi bagian dari Olivia dan teman-temannya yang menikmati liburan musim semi. Kematian korban permainan ini beberapa cukup eksplisit dan dipertengahan, penonton dapat merasakan persahabatan antara Olivia dan teman-temannya yang menjadi konsekuensi dari Truth or Dare tersebut. Lucy Hale sebagai Olivia Barron berperan cukup baik namun untuk dikatakan sebagai main hero dalam film ini, belum tepat karena beberapa ekspresi Hale terlihat datar terutama menjelang akhir film. Plot-twist yang menarik terbilang berhasil menyelamatkan Truth or Dare dari dangkalnya naskah film ini. Penonton wanita bakal tergila-gila mungkin melihat sosok Tyler Posey sebagai Lucas Moreno. Dialah magnet yang cukup membuat para kaum hawa betah menyaksikan ‘Truth or Dare”.

Awalnya ingin menjadi sebuah thriller dengan unsur legenda, “Truth or Dare” seperti kehilangan arah dalam eksekusinya yang terkesan terburu-buru. Jika memang sukses, semoga sekuelnya kelak dapat lebih baik membawa penonton masuk ke dalam ceritanya.

Rating : 3,5/5


(Silviana Damayanti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku tidak melatih mahasiswaku menulis lamaran pekerjaan, tapi akan ku latih mereka menulis menciptakan suatu karya untuk membuka lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri. -Mickey Oxcygentri