Source : google.com |
Berdurasi 100 menit, “Truth or Dare” seperti menjadi sebuah thriller dengan unsur ala Final Destination yang digabung dengan “Nerve”. Pasalnya, Jeff Wadlow menginginkan penonton merasakan aura ketakutan ketika korban mulai ditanya “Truth or Dare?” oleh si permainan tersebut. Hasil yang diharapkan dapat membuta takut penonton malah berubah menjadi sebuah lelucon. Ya, lelucon dimana korban masih saja berkelit dan naskah yang ditulis oleh Michael Reisz, Jillian Jacobs, Chris Roach dan Wadlow kurang baik dalam segi membangun ketakutan dan ketegangan tersebut. Memang, scoring yang digubah oleh Matthew Margeson mampu memberi ketegangan dengan musiknya tetapi “Truth or Dare” tidak lebih dari sebuah antitesis dari Jason Blum yang sukses sebelumya dengan Get Out dan Happy Death Day. Meskipun dapat dikatakan demikian, Blum masih menyiapkan hal ikonik dari film ini yakni dimana senyum ala Iblis yang membuat merinding ketika sang permainan mencari mangsa atau korbannya.
Opening yang menggunakan Snapchat cukup
menjadi sebuah perubahan ditengah intro judul film yang biasanya membosankan
mungkin karena Wadlow ingin penonton menjadi bagian dari Olivia dan
teman-temannya yang menikmati liburan musim semi. Kematian korban permainan ini
beberapa cukup eksplisit dan dipertengahan, penonton dapat merasakan
persahabatan antara Olivia dan teman-temannya yang menjadi konsekuensi dari
Truth or Dare tersebut. Lucy Hale sebagai Olivia Barron berperan cukup baik
namun untuk dikatakan sebagai main hero dalam film ini, belum tepat karena
beberapa ekspresi Hale terlihat datar terutama menjelang akhir film. Plot-twist
yang menarik terbilang berhasil menyelamatkan Truth or Dare dari dangkalnya
naskah film ini. Penonton wanita bakal tergila-gila mungkin melihat sosok Tyler
Posey sebagai Lucas Moreno. Dialah magnet yang cukup membuat para kaum hawa
betah menyaksikan ‘Truth or Dare”.
Awalnya ingin menjadi sebuah thriller
dengan unsur legenda, “Truth or Dare” seperti kehilangan arah dalam eksekusinya
yang terkesan terburu-buru. Jika memang sukses, semoga sekuelnya kelak dapat
lebih baik membawa penonton masuk ke dalam ceritanya.
Rating : 3,5/5
(Silviana Damayanti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar